Suryacakrawala.com Tangerang –Seorang anak yatim bernama Melati (bukan nama sebenarnya), warga Desa pondok jaya kampung kebon nangka, harus menelan kekecewaan setelah gagal diterima di SMP Negeri 2 Sepatan dalam proses sistem penerimaan siswa Baru (SPMB) tahun ajaran 2025/2026. Padahal, jarak rumah Melati tidak jauh dari sekolah pasalnya SMP negeri 2 ada diwilayah Desa Pondok jaya
Melati, yang telah kehilangan ayahnya sejak usia 8 tahun dan dibesarkan oleh ibunya yang hanya di rumah saja dan hanya pengasuh, sangat berharap bisa melanjutkan pendidikan di sekolah negeri favorit itu. Namun kenyataan berkata lain. Namanya tidak di tolak dalam daftar siswa yang diterima.
"Dia sudah semangat belajar, semua syarat lengkap. Tapi malah nggak keterima. Sedih banget,"** ujar ibu Melati saat diwawancarai pada Senin (07/07/2025).
Selanjutnya "Kasus ini menimbulkan sorotan tajam dari pihak keluarga dan warganet setelah kisah Melati," Banyak pihak mempertanyakan sistem Domisili dan Afirmasi yang diterapkan dalam SPMB, yang seharusnya mengutamakan anak yatim dan jarak rumah ke sekolah tidak teramat jauh, status yatim Melati, seharusnya bisa menjadi pertimbangan khusus.
“Ini parah. Anak yatim, tapi malah nggak masuk. Ada apa dengan panitia SPMB di SMPN 2 Sepatan dan sistemnya?”*ujar Romli salah satu Lembaga swadaya masyarakat (LSM) sekaligus pihak keluarga
Lebih lanjut Menurutnya, Melati adalah anak yang aktif dan berprestasi di sekolah dasar“ Kami pihak keluarga sangat kecewa. Seharusnya anak seperti Melati, diberi kesempatan. Kalau bukan negara yang peduli, siapa lagi?” ungkapnya.
Hingga berita ini diturunkan, pihak SMPN 2 Sepatan dan Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang belum memberikan klarifikasi resmi.
0Komentar